Total Tayangan Halaman

Pengikut

Navigation

PENGUKURAN PANJANG

MAKALAH PENGUKURAN PANJANG
DisusunUntukMemenuhiTugas Mata Kuliah
Kapita Selekta Matematika

DosenPengampu : Adityawarman Hidayat, S.Pd, M.Pd


DISUSUN OLEH :
WAHYUNI NURLINA SARI
1786206131


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

T.P 2017


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Misalnya, kamu melakukan kegiatan pengukuran panjang meja dengan pensil. Dalam kegiatan tersebut artinya kamu membandingkan panjang meja dengan panjang pensil. Panjang pensil yang kamu gunakan adalah sebagai satuan.
Panjang didefiniskan sebagai besaran yang menyatakan jarak dua titik. Besaran panjang memiliki banyak nama diantaranya tebal, tinggi, lebar, dan kedalaman. Hasil pengukuran besaran panjang biasanya dinyatakan dalam satuan meter, centimeter, milimeter, atau kilometer. Satuan besaran panjang dalam SI adalah meter.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu pengukuran panjang ?
2.      Apa itu alat ukur panjang ?
3.      Apa saja satuan panjang ?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud pengukuran panjang.
2.      Untuk mengetahui alat ukur panjang.
3.      Untuk mengetahui satuan panjang.

BAB II
                       PEMBAHASAN                        
PENGUKURAN PANJANG
a.       Pengertian Pengukuran Panjang
Pengukuran panjang yaitu membandingkan panjang sesuatu dengan panjang sesuatu yang panjangnya sudah diketahui yang dijadikan sebagai patokan. Besaran panjang memiliki banyak nama diantaranya tebal, tinggi, lebar, dan kedalaman. Satuan besaran panjang adalah meter. Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam waktu   sekon.
Di lingkungan kita terdapat besaran panjang yang bervariasi mulai dari ukuran kecil sampai ukuran besar. Misalnya dari tebal kertas yang hanya beberapa milimeter saja sampai panjang suatu jalan yang berukuran ribuan kilometer. Untuk mengukur besaran yang bervariasi tersebut diperlukan alat ukur yang bermacam-macam pula. Alat ukur panjang yang banyak digunakan diantaranya adalah mistar, rol meter, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
b.      Alat Ukur Panjang
1.      Mistar
Mistar adalah alat ukur panjang yang memiliki skala terkecil 1 mm. Mistar ini memiliki ketelitian 0,5 mm yaitu setengah skala terkecil. Ketelitian adalah nilai terkecil yang masih dapat diukur oleh alat ukur.
Mistar banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari, sebagai misal digunakan untuk mengukur panjang suatu meja, kain, buku, ruangan kelas dan lain lain. Untuk mengukur besaran yang nilainya lebih besar lagi digunakan rol meter. Rol meter dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu bidang tanah, ataupun panjang suatu jalan. Skala terkecil dari rol meter adalah centimeter ( cm ).
Gambar di atas adalah cntoh hasil pegukuran panjang pensil. Panjang pensil di antara 47 mm dan 48 mm, sehingga skala mistar yang dibaca adalah 47mm. Kelebihannya diperkirakan setengah dari skala terkecil yaitu 0,5mm. Sehingga hasil pengukuran adalah 47,5 mm.
2.      Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa.Dalam bidang teknik, jangka sorong sering digunakan untuk mengukur diameter baut ataupun mur. Secara umum, jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter dalam maupun diameter luar suatu benda berbentuk tabung. Jangka sorong juga digunakan untuk mengukur kedalam suatu tabung.
Jangka sorong terdiri dari bagian yang tetap yang dihubungkan dengan rahang tetap dan bagian yang dapat digeser yang dihubungkan dengan rahang geser. Pada bagian yang tetap terdapat skala utama dengan skala terkecil 1mm. Sedang pada rahang sorong terdapat skala nonius dari 1 sd 10. Panjang 10 skala nonius sama dengan 9mm, sehingga 1 skala nonius sama dengan 0,9mm. Ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm yaitu selisih antara 1 skala utama dengan 1 skala nonius.
Gambar di atas adalah contoh skala hasil pengukuran dengan jangka sorong. Pembacaan skala tersebut adalah mengikuti urutan 1, 2 dan 3 yaitu:
1)      Perhatikan skala 0 nonius ini, kemudian tentukan skala utama sebelum 0 nonius.
2)      Nomor 2 adalah skala utama sebelum nol nonius yaitu 52 mm.
3)      Nomor 3 adalah skala nonius yang lurus dengan skala utama, yaitu skala nonius 6. Skala ini bernilai 6x0,1mm =0,6 mm.
Hasil : 52 + 0,6 = 52,6 mm.
3.      Mikrometer Sekrup
Mikrometer skrup digunakan untuk mengukur panjang, lebar ataupun diameter benda yang relative kecil. Mikrometer sering digunakan untuk mengukur tebal plat logam ataupun diameter silinder kawat.
Mikrometer sekrup terdiri dari silinder tetap dan silinder yang dapat diputar (bidal). Pada silinder tetap terdapat skala utama, sedangan pada bidal terdapat skala nonius. Apabila bidal diputar kanan maka bidal akan maju mendekati nol skala utama atau sebaliknya.

Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian dari mikrometer.
Skala utama mikrometer skrup ditera sehingga skala terkecilnya adalah 0,5 mm. Sedangkan skala nonius dibagi menjadi 50 yaitu dari 0 sampai 49. Mikrometer diset sehingga apabila bidal diputar sekali maka bidal akan maju atau mundur 0,5 mm atau skala nonius berputar 50 skala. Dari seting seperti ini diperoleh:
50 skala nonius= 0,5 mm
atau 1 nonius = 0,01 mm
Contoh di atas adalah skala hasil pengkuran dengan mikrometer skrup. Cara membacanya adalah sebagai berikut.
v  Nomor 1, menunjukkan skala utama yang tidak tertutup bidal yaitu 3,5 mm.
v  Nomor 2, menunjukkan skala nonius yang lurus dengan sumbu utama yaitu 27 atau 0,27 mm.
Hasil pengukuran adalah:3,5 mm + 0,27 mm = 3,77 mm
c.       Satuan Panjang
Satuan panjang adalah meter. Satuan panjang yang lain dinyatakan sebagai berikut.
1 m = 103 mm (mili meter) 1 m = 10-3 km (kilo meter).
1 m = 106 μm (mikro meter 1 m = 10-6 Mm (Mega meter).
1 m = 109 nm (nano meter) 1 m = 10-9 Gm (Giga meter).
1 m = 1012 pm (pico meter) 1 m = 10-12 Tm (Tera meter).

BAB III
PENUTUP 
A.    Kesimpulan
Pengukuran panjang adalah membandingkan panjang sesuatu dengan panjang sesuatu yang panjangnya sudah diketahui yang dijadikan sebagai patokan.Untuk mengukur besaran yang bervariasi tersebut diperlukan alat ukur yang bermacam-macam pula. Alat ukur panjang yang banyak digunakan diantaranya adalah mistar, rol meter, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
Satuan panjang adalah meter. Satuan panjang yang lain dinyatakan sebagai berikut.
1 m = 103 mm (mili meter) 1 m = 10-3 km (kilo meter).
1 m = 106 μm (mikro meter 1 m = 10-6 Mm (Mega meter).
1 m = 109 nm (nano meter) 1 m = 10-9 Gm (Giga meter).
1 m = 1012 pm (pico meter) 1 m = 10-12 Tm (Tera meter).

DAFTAR PUSTAKA

Any Winarsih, dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/ MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Teguh Sugiyarto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Share
Banner

Post A Comment:

0 comments: